Destinasi Wisata Sleman : Dusun ketingan
Dusun ketingan merupakan salah satu dusun
yang terletak di Kabupaten Sleman,tepatnya di Desa
Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Yogyakarta. Dusun ini juga merupakan salah
satu destinasi wisata yang terkenal di Kabupaten Sleman. Tak hanya wisatawan
lokal saja yang datang ke dusun ini, namun ada juga turis asing yang
mengunjungi dusun ini.
Adapun yang menonjol dari Dusun Ketingan adalah
populasi Burung Blekok atau yang sering disebut dengan Burung Kuntul dan dalam
bahasa indonesia disebut Burung bangau. Dusun ini merupakan dusun dengan
populasi Kuntul terbanyak se- Kabupaten Sleman. Kuntul yang berada di dusun ini
jumlahnya sekitar 7.000 ekor. Angka yang sangat fantastis bukan.
Pada bulan September Kuntul – Kuntul ini akan
bermigrasi meninggalkan Dusun Ketingan beberapa saat. Pada pertengahan Oktober
Kuntul – Kuntul ini kembali pulang ke Dusun Ketingan.Burung Kuntul tinggal dan
membuat sarangnya di beberapa jenis pohon,seperti pohon johar, pohon mlinjo,
pohon bambu, dan pohon nangka. Burung yang merupakan icon Dusun Ketingan ini
tidak boleh ditangkap,diburu,dibunuh,dijual,atau dipelihara karena Burung
Kuntul termasuk satwa yang dilindungi pemerintah. Sebagaimana tertuang dalam
Lampiran PP No. 7 Tahun 1999, dan ada kententuan dalam Undang-Undang No. 5
Tahun 1990. Jika anda mencoba melanggar peraturan tersebut maka anda akan
didenda Rp. 100.000.000,00 dan ancaman pidana paling lama 5 tahun penjara.
Tidak hanya keindahan burung Kuntul saja yang ada di sini, namun ada juga embung Dusun Ketingan. Embung ini dibangun pada tahun 2015 yang lalu. Embung ini juga tidak kalah denngan keindahan Kuntul. Disini anda bisa memancing dan menikmati indahnya embung. Ada beberapa ikan yang ditawarkan di embung ini,yaitu Breskap,Nila,Bawal dan lain sebagainya.
Embung ini banyak dikunjungi pada hari Minggu. Bahkan pengunjung disini pada hari Minggu bisa mencapai 200 lebih pengunjung. Embung di dusun Ketingan ini juga didukung dengan banyaknya pohon yang indah, sehingga anda merasa rindang. Jika berkunjung ke sini,pembangunan embung di Dusun Ketingan juga meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitarnya,salah satunya tukang parkir. Menurut informasi yang kami dapatkan, keuntungan yang didapat sekitar Rp. 400.000,00.Embung Ketingan sendiri dibangun sebagai daerah tangkap air sekaligus irigasi bagi warga dengan memanfaatkan air dari Sungai Krawak.
Sebelum pintu masuk menuju
embung, terdapat kandang sapi dan persawahan yang luas. Kandang sapi tersebut
merupakan kandang kelompok tani yang masing masing anggota kelompok memiliki
sapi di kandang tersebut. Kandang sapi ini juga menjadi destinasi para pedagang
yang ingin membeli sapi ketika hari raya Idul Adha dan hari hari biasa.
Di dusun ini juga diselenggarakan acara rutin Merti Bumi yang selalu diselenggarakan pada bulan September pun ikut menarik perhatian. Pada acara tersebut, berbagai pertunjukan seni dan budaya seperti pagelaran wayang, kirab dan kenduri sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil bumi yang melimpah pun dapat disaksikan.Jika tak sempat datang di bulan September, ada juga live in beberapa hari sebelum masa panen raya dan ikut merayakan wiwitan (syukuran sebelum masa panen padi) atau datang sebelum masa tanam dan mengikuti tradisi angler(selamatan sebelum masa tanam padi). Selain pada acara-acara tersebut, Desa Wisata Ketingan tetap terbuka bagi mereka yang ingin tahu dan belajar banyak tentang burung-burung ini sembari menikmati kesenian tradisional berupa gejog lesung, jathilan hingga pertunjukan pek bung (alat musik tradisional yang ditabuh dan terbuat dari kelenting).
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon